Memiliki Rumah Lebih Mewah

Memiliki Rumah Lebih Mewah

Memiliki Rumah Lebih Mewah - Kisah ini terjadi dan dialami oleh seseorang bernama Mahmud. Awalnya dia membeli Rumah Sangat Sederhana (RSS) seluas 92 meter persegi.


Setelah penyerahan kunci dari pengembang perumahan, dia ingin segera menempatinya. Akan tetapi kamar tidur hanya satu ruang sedangkan anak-anaknya sudah besar dan lebih dari dua.


Karena kondisi demikian, dia harus bersabar. Ia mengumpulkan dana untuk membangun tanah yang tersisa sekadar untuk tambahan ruangan kamar.


Baca Juga :

#1 Ia Mendapatkan Jodohnya

#2 Musibah Membawa Berkah

#3 Memiliki Rumah Lebih Mewah

#4 Berkah Segelas Susu

#5 Sedekah Singkong Buntut

#6 Mata Indah Sang Putri

#7 Bisa Naik Haji Gratis


Dengan gaji yang pas-pasan dan juga harus membayar cicilan rumah di bank, keinginan itu hanya sebatas rencana.


Setiap kali Mahmud menengok rumahnya, hatinya menjadi risau. Dia melihat rumah tetangga kiri dan kanannya sudah mulai ditempati dan sudah terlihat anak-anak kecil ramai bermain di jalanan perumahan.


Pada saat hatinya risau, tiba-tiba ada seorang yang datang menyapa,


"Kapan mau ditempati Pak?"


"Entahlah, menunggu setelah saya menambah ruangan di tanah yang masih tersisa. Kebetulan anak saya banyak Pak." jawab Mahmud.


"Jika memang masih lama Bapak menempatinya, sebaiknya dimanfaatkan saja Pak."


"Dimanfaatkan untuk apa?" tanya Mahmud.


"Dikontrakan saja, saya juga mau kok untuk menyewanya.'


"Bukankah Bapak sudah punya rumah? Lagi pula untuk apa Pak?" orang tersebut kemudian menceritakan keinginannya menyewa rumah Mahmud.


Tujuannya untuk menampung anak-anak di sekitar perumahan untuk diajari mengaji. Mendengar uraian tersebut dengan senang hati Mahmud menyetujui bahkan untuk keperluan itu tidak perlu disewa.


"Dipakai saja Pak Guru. Tidak perlu disewa.  Tapi jika nanti saya punya dana untuk merenovasi dan saya tempati, tentunya anak-anak harus dicarikan tempat lain." akhirnya rumah Mahmud dipakai untuk kegiatan mengaji bahkan untuk shalat berjamaah warga disekitar tempat itu.


Suatu ketika, Mahmud menyambangi rumahnya kembali, ia bertemu dengan beberapa orang para guru ngaji, dia berkata


"Doakan, saya dapat membeli rumah lagi Pak. Insya Allah rumah ini nantinya akan saya sedekahkan untuk keperluan mengaji dan mushala,"ujar Mahmud.


Rupanya ucapan itu dikabulkan oleh Allah. Dalam waktu 3 bulan, Mahmud mampu membeli rumah di tempat lain yang ukurannya dua kali RSS dan lebih mewah.


Dia kemudian mendatangi para guru dan seketika itu juga dia mewakafkan rumah RSSnya.


Orang-orang di sekitar rumahnya kemudian membentuk takmir mushola. Dari tahun ketahun kavling di kanan dan kiri mushala berhasil dibeli pengurus dan kemudian mushola tersebut menjadi masjid yang berdiri megah.


Takmir di masjid sepakat untuk memberi nama masjid itu dengan nama Baitul Mahmud. Kondisi perekonomian Mahmud semakin maju. Dia semakin kaya, anak-anaknya sukses menjalani karir di tempat kerjanya. Anak pertama menjadi pejabat penting di Amerika serikat.


Sekelumit kisah sedekah yang dilakukan Mahmud. Orang sederhana yang mempunyai hati bersih dan berani mengambil keputusan yang tepat yaitu mengikhlaskan rumahnya sebagai tempat beramal.


Jarang sekali orang yang sedang mengalami kesusahan berani mengambil keputusan seperti itu.


Bagi orang baik seperti Mahmud amal kebaikan dan juga namanya akan selalu dikenang sampai kapanpun.



(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com

Comments