Bisa Naik Haji Gratis - Jika orang kaya bersedekah dengan hartanya itu sudah lumrah, namun jika orang miskin bersedekah sudah pasti bisa dikatakan luar biasa. Ada kalanya orang miskin tetap bersemangat ingin mencari pahala dengan jalan bersedekah, entah dengan cara apapun ia akan mengeluarkan sedekahnya.
Di Klaten, Jawa Tengah terdapat seorang tukang becak dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
Meskipun begitu, ia tidak mau kondisi kemiskinan membuat dia tidak bisa bersedekah.
Si tukang becak ini melakukan sedekah berbeda dengan kebanyakan orang yaitu dengan cara menggratiskan penumpangnya setiap hari Jumat.
Ceritanya, pada suatu hari datanglah seorang penumpang menghampiri tukang becak tersebut. Rupanya penumpang itu datang dari kota yang sangat jauh.
Dari penampilannya, penumpang tersebut terlihat seperti orang kaya dengan berbagai aksesoris yang dikenakannya.
Untuk naik becak, ia sama sekali tidak menanyakan berapa ongkos kepada pengayuhnya. Ia langsung saja naik, setelah sampai di tempat tujuan, penumpang itu memberikan uang jasa kepada tukang becak.
Namun sang pengayuh becak tersebut malah menolaknya dengan halus.
"Maaf saya telah berjanji pada diri saya, jika hari Jumat saya akan menggratiskan semua penumpang saya. Saya selalu berusaha memegang kuat janji itu Bu," kata si tukang becak.
Perempuan tadi diam termangu, dari wajahnya terlihat sedikit kecewa karena uangnya tidak diterima. Selain itu, dia penasaran dengan keputusan si tukang becak yang tidak mau menerima upahnya. Karena penasaran itulah, dia ingin membuktikan apakah pada hari Jumat berikutnya si tukang becak tersebut masih memberlakukan gratis untuk semua penumpang yang memakai jasanya.
Pada hari Jumat berikutnya, si perempuan itu mencoba kembali becak yang sama dan lagi-lagii si tukang becak tidak mau menerima imbalan darinya.
Kedermawanan si tukang becak tersebut semakin membuat si perempuan semakin penasaran.
Perilaku yang baginya aneh itu, justru membuat dirinya sadar atas kekeliruan dan kelalaian yang selama ini tidak disadari masih melekat pada dirinya, dimana dia sebagai orang berada tidak pernah memperbanyak sedekah selain hanya memperkaya diri saja.
Karena kagum dengan perilaku si tukang becak. Perempuan tadi minta diantar ke rumahnya, ia ingin melihat keluarga si tukang becak. Setelah sampai di rumah, perempuan itu disambut dengan hangat oleh keluarga si tukang becak.
Meski hidup di sebuah rumah yang sangat sederhana, keluarga si tukang becak itu bahagia.
Singkat cerita, ketika sang tamu hendak pulang, ia berkata kepada si tukang becak
"Kebiasaan sedekah yang telah dilakukan Bapak telah menyadarkan sikap saya selama ini yang sangat egois. Hidup saya hanya saya habiskan untuk mengais harta tanpa sedikitpun memikirkan nasib orang lain yang membutuhkan. Akhirnya kini saya sadar tentang arti hidup ini dari mana dan kemana kita akan menuju. Sebagai tanda syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan rasa terima kasih saya kepada Bapak, maka izinkan saya mengajak Bapak sekeluarga untuk naik haji bersama saya dan keluarga saya."
Dengan tertegun dan seperti tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya, si tukang becak tadi menitikkan air mata tanda rasa syukur. Rupanya doa-doanya selama ini didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, doa yang selalu dipanjatkan agar kelak dia bisa naik haji walaupun secara nalar ia sendiri sadar dengan kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan.
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah setiap orang tidak pernah terhalang untuk melakukan sedekah, selama dia mau pastilah banyak hal yang bisa ia sedekahkan termasuk tenaga maupun pikiran.
Bersedekah tidak melulu uang, begitupun kebutuhan orang, mereka juga membutuhkan bantuan orang lain berupa tenaga atau pikiran untuk membantu menyelesaikan masalah.
Semoga kita menjadi hamba yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
Download Buletin Bisa Naik Haji Gratis
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com
Comments