Nenek Renta di Toko Kelontong - Seorang pedagang kelontong di sebuah pasar bernama Masruroh terkenal sangat baik kepada siapapun, sehingga ia banyak disegani oleh orang lain termasuk tetangganya sendiri. Apa yang dilakukan Masruroh tidak lain adalah membiasakan diri untuk terus bersedekah.
#1 Nenek Renta di Toko Kelontong
#2 Antara Wartawan dan Penjual Kayu Bakar Saling Berbagi
Suatu ketika ada seorang nenek tua yang datang padanya. Nenek tua yang tidak dikenalnya itu, ingin membeli beras setengah kilo padanya.
"Nenek mau beli beras untuk siapa?"
"Saya membelinya untuk menyambung hidup saya sendiri."
"Nenek hidup sendirian?"
Masruroh penasaran dengan jawaban nenek tua yang ada dihadapannya.
"Ya," kata nenek tadi.
"Nenek nggak punya anak?"
"Punya, tapi anak saya jauh.
Melihat kondisi nenek tua tersebut. Hati Masruroh merasa terpanggil untuk membantu.
Dia mengambil keputusan untuk memberi beras si nenek 1 kilo dan mengembalikan uang si nenek tadi yang sudah sempat berada di genggamannya.
"Kenapa uangnya dikembalikan Nak?"
"Tidak apa-apa Nek. Niat saya cuma mau membantu, mohon didoakan ya Nek."
"Baik Nak. Semoga jualanmu langgeng dan selalu diberkahi Allah."
Berkat doa dari si nenek tua dan doa-doa orang lain yang tahu akan kebaikan Masruroh, membuat hidup Masruroh semakin maju.
Toko kelontongnya tidak pernah sepi. Rupiah yang dikumpulkan dari setiap keuntungan dagangannya yang laku, seakan terus membawa berkah.
Bahkan tidak butuh waktu lama, ia sudah bisa mengembalikan modal yang selama ini masih pinjam dari orang lain.
Segala sesuatu yang membawa berkah terkadang membuat tidak masuk diakal.
Terlalu berlebihan, jika kita hanya berkutat dengan akal tanpa mempraktikkan ilmu sedekah yang sudah kita ketahui.
Download Buletin Nenek Renta di Toko Kelontong
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com
Comments