Menimba Air di Sumur Tanpa Ember - Pada zaman dahulu seorang ulama besar bernama Hasan Al Bashri hendak menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ia berangkat menuju ke Mekah dengan berjalan kaki.
Pada suatu sore ketika hendak beristirahat dan melakukan shalat. Dia menemui penghuni sebuah rumah yang tidak lain adalah seorang nenek tua yang taat beribadah. Lantas Hasan Al Bashri meminta izin pada nenek tersebut untuk menginap dan melakukan shalat karena keadaan di luar yang berupa gurun panas dan tidak ada tempat untuk berteduh.
Setelah dipersilakan, Hasan Al Bashri bermaksud untuk langsung berwudhu lalu menunaikan shalat fardhu karena itu dia bertanya kepada nenek tersebut di mana nenek tersebut biasa mengambil wudhu.
Baca Juga :
#1 Taubatnya Penjahat Berkat Bacaan Shalawat
#2 Berkat Bacaan Shalawat Dahaga pun Lenyap
#3 Menimba Air di Sumur Tanpa Ember
#4 Amir Madinah yang Gemar Bershalawat
#5 Bersama Rasulullah Setiap Subuh
Dipersilahkanlah Hasan Al Bashri untuk berwudhu di sumur belakang rumah nenek tersebut maka Hasan pun mendatanginya. Tapi apa yang terjadi ternyata sumur tersebut dalam sekali dan anehnya tak ada ember untuk mengambil air yang ada di dalam sumur.
Melihat itu maka dia pun kembali ke nenek tersebut dan bertanya,
“Dimana embernya?”
Tetapi jawab si nenek,
“Tidak ada ember,”
“Lalu bagaimana nenek berwudhu?” tanya Hasan Al Bashri.
“Saya melakukannya tanpa menggunakan ember, cukup diambil memakai tangan saja,” jawab si nenek.
Sebagai ulama besar yang tahu berbagai ilmu, Hasan Al Bashri terperanjat karena dia merasa ada yang tidak beres dengan nenek tersebut. Mungkin saja nenek tersebut memiliki ilmu yang dia tidak memilikinya.
“Apakah mungkin nenek
tersebut memiliki karomah tertentu sehingga tanpa ember air bisa naik ke atas?”
tanya Hasan dalam hati.
Tanpa pikir panjang Hasan Al Bashri memohon bantuan sang nenek agar ia dapat berwudhu dan segera shalat karena waktu sudah hampir maghrib. Maka sang nenek pun bersedia membantu.
Ketika sudah sampai di bibir sumur, nenek menepuk pinggir sumur tersebut. Tiba-tiba air di dalam sumur seketika naik keluar dengan derasnya. Setelah itu nenek tersebut mempersilahkan kepada Hasan Al Bashri untuk segera berwudhu dan melaksanakan shalat.
Selesai berwudhu dan shalat, Hasan Al-Bashri malah mengurungkan niatnya untuk pergi haji ke baitullah. Ia ingin menimba karomah ke nenek tersebut.
Ia yakin karomah tersebut bukan berasal dari setan melainkan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tapi ternyata nenek tersebut tidak mau memberikan ilmunya kepada Hasan Al Bashri. Untuk membuktikan kesungguhannya, Hasan Al Bashri tinggal di rumah si nenek demi menuntut ilmu. Karena melihat keseriusan Hasan Al Bashri, nenek tersebut akhirnya luluh juga dan mau memberikan ilmu yang dimaksud.
Hasan Al Bashri diberi sebuah amalan Dalail Khoirot, sebuah buku kumpulan shalawat yang dibaca per hari dengan bacaan yang berbeda-beda. Hasan Al Basri lalu melanjutkan perjalanan ke baitullah. Setelah menuntut ilmu pada sang nenek dalam waktu yang cukup singkat, ketika di perjalanan dia menemukan seseorang yang tiba-tiba jatuh dari dataran yang tinggi dengan suara lantang Hasan Al Bashri berkata,
“Berhenti!”
Dengan izin Allah, orang tersebut pun berhenti diantara bumi dan langit.
Itulah hikmah dari
shalawat. Begitu hebat kekuatan shalawat sampai-sampai belum diamalkan saja
sudah mampu menghasilkan kekuatan yang demikian dahsyat.
Download Buletin Menimba Air di Sumur Tanpa Ember
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal dan Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com/MabelAmber
Comments