Dicela dan Dihina Tidak Masalah

Dicela dan Dihina Tidak Masalah


Dicela dan Dihina Tidak Masalah - Namanya Ana, ia mempunyai suami yang berprofesi sebagai guru swasta yang penghasilannya tak seberapa. Ana sendiri memiliki penghasilan yang lebih dari suaminya, jadi dia lah yang berperan dalam mencukupi kebutuhan keluarga.


Meskipun begitu, ternyata Ana tidak juga merasa cukup, Sehingga dia memaksakan diri untuk menambah kebutuhannya dengan cara meminjam uang kepada rentenir serta mengambil berbagai macam kredit seperti sepeda motor dan barang-barang lain yang dianggap berharga.


Baca Juga :

#1 Mendapatkan Pekerjaan Meskipun Baru Sekali Tahajud

#2 Menjalankan Pernikahan dengan Mudah

#3 Bertransaksi hanya dengan Tahajud

#4 Dinaikkan Jabatannya karena Rajin Shalat Dhuha

#5 Dipaksa Umroh oleh Istri

#6 Sukses Kembali setelah Shalat Dhuha

#7 Dicela dan Dihina tidak Masalah


Pada suatu saat, Ana tidak bisa memenuhi cicilan berbagai barang yang telah diambilnya, sehingga terjadilah penyitaan  dari pihak yang berwenang. Dalam keadaan seperti itu Ana dan suaminya sering bertengkar sampai hampir bercerai hanya karena uang.


Sebab tidak sanggup untuk membayar semua tagihan. Terjadilah hutang di sana-sini pikiran Ana buntu, kemana harus mencari tambahan.


Ia sempat mendatangi beberapa paranormal untuk menuntaskan masalahnya, tapi bukan jalan keluar yang didapatkan malah uang anak yang habis percuma.


Sampai akhirnya ia menonton sebuah acara tentang keajaiban sedekah di salah satu TV swasta, tiba-tiba hatinya tergerak untuk melakukan sesuatu yang dinasihatkan dalam acara itu.


Dia menangis karena selama ini merasa telah banyak meninggalkan perintah agama seperti Shalat, Puasa dan juga Sedekah.


Setelah merenung sejenak, Ana tersadar, lalu mengambil air wudhu dan Shalat Tahajud.


Sesaat dia merasa ada ketenangan yang begitu dalam. Hari demi hari dilalui dengan keterpurukan. Tapi setiap hari tidak lupa Ana melakukan Shalat Dhuha dan membaca surat Yasin.


Ia terus berdoa agar diberi jalan untuk menemukan kembali keharmonisan dalam rumah tangganya. Singkat cerita bulan Ramadhan 1428 Hijriah, menjadi anugerah bagi Ana, setelah berusaha melamar kerja kesana kemari akhirnya ia diterima bekerja di sebuah perusahaan asing dengan jabatan dan penghasilan yang lumayan besar.


Sehingga ia dapat membantu keluarganya yang semula mencelanya. Mengambil hikmah dari kisah ini, setiap manusia tidak boleh menyerah pada keadaan. Betapapun cibiran dan cacian orang harus kita terima, namun tidak boleh meruntuhkan semangat kita untuk tetap berusaha dan berdoa.


Menjalankan Shalat Dhuha adalah bentuk kebangkitan pertama untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala maka selanjutnya Allah akan mendekatkan kita kepada kesuksesan dan memberi pelajaran agar kita tidak mengulangi kesalahan untuk yang kedua kalinya.


Download Buletin Dicela dan Dihina tidak Masalah


(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)

Gambar : pixabay.com

Comments