Kesabaran dan Kekuatan Doa Seorang Istri - Alkisah ada wanita cantik dan solehah. Bila malam mulai senyap dan suara hingar-bingar hilang, ia bangkit dari tidurnya untuk salat malam dan bermunajat kepada Allah.
Tidak peduli waktu itu di Madinah sedang musim panas ataupun musim dingin, sebab disitu letak kebahagiaan dan ketentramannya.
#1 Kesabaran dan Kekuatan Doa Seorang Istri
#3 Bunga Cempaka di Depan Masjid
#5 Susu Unta Mengalir di Dalam Gua
#6 Majikan yang Baik Hati kepada Pembantunya
#7 Orang Buat yang Pandai Bersyukur
Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya. Setelah salat istikharah, akhirnya ia menerima pinangan lelaki tersebut. Tanggal pernikahan pun sudah ditentukan.
Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul 12 malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta, selesai akad nikah jam 12, ia harus berada di rumah suaminya.
Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu, bahwa malam hari ia harus menjalankan salat.
Jam mulai mendekati angka dua belas. Sesuai perjanjian, saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya, sang suami memegang tangan istrinya, sambil berkendara diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka, terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Setibanya disana, sang istri meminta izin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangun mimpi-mimpinya.
Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung,
"Ya Allah, aku harus kuat dan tabah. Sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku," kata wanita itu lirih di lubuk hatinya.
Wanita itu berharap Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya. Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut.
Setelah itu, ia segera terdorong rasa rindu kepada Allah. Segera mengambil air wudhu dan menjalankan qiyamul lail.
Selesai salat, ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, kecintaannya pada suami tetap tidak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya yakni ibadah. Ya ibadah kepada Allah, Tuhan yang menjadi kekasihnya.
Hingga malam-malam berikutnya, wanita itu terus melakukan kebiasaannya. Sementara suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang memainkan alat musik untuk bersenang-senang.
Saat sang suami membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Alquran yang demikian syahdu menggugah hati dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah, gelap dan sunyi.
Ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut dan cepat, angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis.
Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.
Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh.
Lelaki itu lantas memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Ia lantas menunaikan salat subuh dengan kekhusyuan yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya.
Inilah buah dari doa wanita sholehah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami. Memang benar, wanita sholehah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi lelaki. Bagi seorang suami, istri solehah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai.
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com
Comments