Mimpi Bertemu Malaikat - Pada suatu saat setelah menyelesaikan ritual ibadah haji, Abdullah bin Al Mubarak tertidur dan bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit.
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“600.000,” jawab malaikat lain.
“Berapa banyak dari mereka yang ibadah hajinya diterima?”
“Tidak ada satupun yang diterima,”
Percakapan dua malaikat dalam mimpi ini membuat Abdullah gemetar. Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia.
Baca Juga :
#2 Diselamatkan dari Tragedi Terowongan Mina
#3 Memberi di Tanah Suci Mendapat Balasan di Tanah Air
“Ada seorang tukang sepatu di Damaskus bernama Ali bin Muwaffaq. Dia tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni,” kata malaikat yang pertama.
Setelah mendengar hal ini, Abdullah terbangun dan memutuskan untuk pergi menuju Damaskus dan mengunjungi orang yang disebut dalam mimpinya tadi. Akhirnya ia menemukan tempat tinggal Ali bin Muwaffaq.
Dalam pertemuan itu Abdullah bertanya kepada Ali bin Muwaffaq,
“Siapakah namamu dan apa pekerjaanmu?” tanya Abdullah.
“Aku Ali bin Muwaffaq, penjual sepatu,”
“Siapakah namamu?”
Abdullah memperkenalkan dirinya, namun tiba-tiba ia menangis dan jatuh pingsan. Ketika ia sudah sadar, Abdullah menceritakan mimpinya lalu memohon agar bercerita kepadanya mengapa hanya dia seorang yang diterima amal ibadah hajinya padahal dia tidak pergi ke tanah suci. Ali bin Muwaffaq berkisah, selama 40 tahun aku rindu melakukan perjalanan haji ini. Aku telah menyisihkan 350 dirham dari hasil berdagang sepatu.
Tahun ini aku memutuskan untuk pergi ke Mekah. Sejak istriku mengandung, suatu hari istriku mencium aroma makanan yang sedang dimasak oleh tetangga sebelah dan memohon kepadaku agar ia bisa mencicipinya sedikit.
Aku pergi menuju tetangga sebelah, mengetuk pintunya kemudian menjelaskan situasinya. Tetanggaku mendadak menangis,
“Sudah tiga hari ini anakku tidak makan apa-apa,” katanya.
“Hari ini aku melihat keledai mati tergeletak dan memotongnya kemudian memasaknya untuk mereka. Ini bukan makanan yang halal bagimu,” serasa terbakar ketika aku mendengar ceritanya.
Aku mengambil 350 dirhamku dan memberikan kepadanya.
“Belanjakan ini untuk anakmu,” kata Muwaffaq.
“Inilah perjalanan hajiku.” lanjutnya.
Sungguh tidak hanya memberangkatkan jasad menuju tanah suci namun kesucian jiwa juga perlu disiapkan.
Download Buletin Mimpi Bertemu Malaikat
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal dan Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com/KELLEPICS
Comments