Tersentuh dengan Keberanian

Tersentuh dengan Keberanian

Lusi sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Hatinya sedang kalut setelah mendengar ibunya sekarat. Melalui telepon, dokternya mengabarkan bahwa ibunya mungkin akan “pergi” dalam beberapa jam lagi.


Untuk mencapai kotanya, tidak ada penerbangan langsung. Lusi harus transit di satu bandara dan pindah pesawat. Karena mengejar waktu, dipilihnya waktu transit yang tersingkat. Sehingga Lusi hanya memiliki waktu setengah jam untuk transit.


Di tengah ketergesa-gesaannya, Lusi malah mendapat cobaan lain. Karena cuaca yang buruk, pesawatnya tidak dapat mendarat tepat waktu. Lusi pun mencoba tenang. Ia mulai memperhatikan jam tangannya. Lima menit telah terlalu dari waktu pendaratan, sepuluh menit berlalu…


Lusi mulai menangis tersedu-sedu ketika menyadari bahwa ia tidak akan mungkin mendarat tepat waktu. Lusi tidak mungkin bisa terbang dengan pesawat berikutnya sesuai rencana. Betapa hancur hatinya karena tersadar ia tidak dapat mendampingi ibunya di saat-saat terakhir.


Di tengah kegundahan, seorang pramugari menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan Lusi. Ia pun menghampiri dan menanyakan keadaan Lusi. Awalnya, Lusi hanya dapat menangis. Pramugari pun dengan sabar duduk di sebelah Lusi. Lusi menceritakan masalah yang sedang dihadapi. Pramugari itu menujukkan simpatinya dan tidak lama kemudian menuju ke belakang pesawat.


Lima menit kemudian, akhirnya Lusi berhasil mendarat. Begitu keluar dari pintu pesawat, Lusi di jemput oleh salah satu petugas bandara dan setengah “menyeret” Lusi. Lusi menjadi sangat bingung.


Selama berlari-lari, petugas bandara itu berkata bahwa salah satu pramugari di pesawat sebelumnya menghubungi petugas di darat dan menceritakan apa yang terjadi. Petugas di darat pun berkoordinasi dengan awak pesawat penerbangan selanjutnya. Singkat cerita, mereka memutuskan untuk menunda keberangkatan penerbangan berikutnya selama sepuluh menit demi Lusi. Seluruh proses administrasi tiket pun telah diurus. Lusi hanya perlu lari secepatnya menuju pesawat.


Hati Lusi sangat tersentuh. Ia sangat terharu karena para awak pesawat mengambil tindakan dengan cepat dan sangat berani.


(Disadur dari buku Wow Service is Care)

Comments