Tempe Setengah Jadi Laku Dibeli

Tempe Setengah Jadi Laku Dibeli

Tempe Setengah Jadi Laku Dibeli - Seorang ibu setengah baya, setiap hari berjualan tempe di pasar. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.


Pada suatu hari seperti biasanya, ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya. Ternyata pagi itu tempenya masih belum jadi alias masih setengah jadi.


Ibu ini sangat sedih hatinya, sebab jika tempe tersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkan uang, karena tempe yang belum jadi tentunya tidak laku dijual.


Padahal mata pencaharian si Ibu hanya dari menjual tempe untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.


Baca Juga :

#1 Rp 2,3 Miliar atau 3,2 Miliar?

#2 Tempe Setengah Jadi Laku Dibeli

#3 Keajaiban Doa Ibu

#4 Doa Ibu Menyembuhkan Sakit Menantunya

#5 Kesedihan Berbuah Kebahagiaan

#6 Perampok yang Celaka karena Doa Korbannya


Dalam suasana hati yang sedih, si Ibu langsung berdoa,


"Ya Allah, aku mohon kepadamu agar kedelai ini bisa menjadi tempe sekarang juga. Amin," demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hati.


Ia yakin dan percaya pasti Allah menjawab doanya. Lalu dengan tenang ia menekan-nekan dengan ujung jarinya bungkusan bakal tempe tersebut. Dengan hati yang deg-degan ia mulai membuka sedikit bungkusnya untuk melihat keajaiban kedelai jadi tempe tersebut.


Lalu apa yang terjadi?


Dengan kaget dia mendapati kedelai tersebut masih tetap kedelai. Si Ibu tidak kecewa, ia berpikir mungkin doanya kurang jelas didengar. Lalu kemudian ia tumpang tangan di atas batangan kedelai tersebut.


"Ya Allah, aku tahu bahwa bagi-Mu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe, karena itulah mata pencaharianku. Aku memohon dengan namaMu Ya Allah. Jadikanlah kedelai ini tempe. Amin."


Dengan yakin ia pun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut.


Lalu apa yang terjadi?


Dengan kaget ia melihat kacang kedelai tersebut masih tetap begitu, sementara hari semakin siang di mana pasar tentunya akan semakin ramai. Si ibu dengan tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul, walau bagaimanapun ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu.


Ia berpikir mungkin keajaiban akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar. Lantas ia pun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar.


Semua keperluannya untuk berjualan tempe sudah dia siapkan sebelum beranjak dari rumahnya. Ia sempatkan untuk berdoa,


"Sekali lagi Ya Allah, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku, sementara aku berjalan menuju ke pasar, Engkau akan memberi keajaiban untukku. Amin."


Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan di dalam hatinya ia tidak lupa selalu berdoa dan berharap.


Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Sesampainya di pasar, perlahan ia membuka sedikit daun pembungkus tempe dan melihat isinya.


Apa yang terjadi, benar-benar luar biasa.


Ternyata tempe tadi benar-benar belum jadi. Si Ibu menelan ludahnya, ia tarik nafas dalam-dalam tanpa kekecewaan. Menggelayut di wajahnya. Semakin siang pasar pun sudah mulai sepi.


Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita,


"Bu, Maaf, Saya mau tanya. Apakah Ibu menjual tempe yang belum jadi? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya tapi belum dapat." seketika si ibu tadi terperangah.


Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat berdoa.


"Ya Allah, saat ini aku tidak butuh tempe lagi, aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula. Amin."


Tapi ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk duduk termenung, tempenya sudah jadi.


Ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab iya kepada wanita itu.


"Ya Allah, Biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Ya Allah, Tolonglah aku kali ini. Ya Allah dengarkanlah doaku ini." ujarnya berkali-kali dalam hati.


Lalu dengan hati yang berdebar-debar, ia membuka penutup tempe.


Ternyata tempenya tadi memang benar-benar belum jadi.


Singkat cerita, pembeli itupun memborong tempenya. Kata si pembeli, anaknya yang sedang kuliah di Yogyakarta menginginkan tempe yang berasal dari desa tersebut.


Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogyakarta, jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi supaya setibanya disana tempenya sudah jadi.


Hikmah dari kisah ini, setiap orang diharuskan hanya mengandalkan kekuatan Allah.


Jangan asal mencari keuntungan dari hasil rekayasa tangan manusia. Allah bisa mengubah segalanya. Allah bisa mengabulkan doa-doa orang yang sedang berharap dikabulkan kebutuhannya atau ditunda keinginannya.


Download Buletin Tempe Setengah Jadi Laku Dibeli


(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)

Gambar : pixabay.com

Comments