Rp 2,3 Miliar atau Rp 3,2 Miliar - Sebut saja namanya Salman, dia adalah sopir yang bekerja selama lebih dari 20 tahun untuk seorang direktur utama sebuah perusahaan security di Jakarta.
Salman mendapatkan aduan dari istrinya. Anaknya membutuhkan uang sebesar Rp 8 juta, untuk pendaftaran kuliah. Salman diminta oleh istrinya untuk meminjam uang kepada majikan. Salman tidak memberi jawaban apa-apa. Dia hanya berlalu dari istrinya sambil berdoa semoga Allah memberikan kemudahan baginya untuk mendapatkan uang.
Saat Salman tengah memegang kemudi mobil membawa majikan ke kantor, tiba-tiba sang majikan membuka pembicaraan.
#1 Rp 2,3 Miliar atau 3,2 Miliar?
#2 Tempe Setengah Jadi Laku Dibeli
#4 Doa Ibu Menyembuhkan Sakit Menantunya
#5 Kesedihan Berbuah Kebahagiaan
#6 Perampok yang Celaka karena Doa Korbannya
"Salman, nanti kalau sudah sampai ke kantor, kamu segera ke divisi General Affair bagian umum ya, tanya sama mereka, vendor dekorasi mana yang terbaik menurut mereka, saya mau merenovasi rumah yang di Kebayoran. Setelah bagian GA sudah kasih nama vendornya, segera kontak mereka dan ajak untuk lihat rumah saya, minta vendor itu ajukan biaya renovasinya, kalau sudah direnovasi, saya mau jual rumah itu, kamu paham gak?" tanya sang majikan.
"Saya paham Pak," sahut Salman sigap. Salman pun segera menyelesaikan perintah dari majikannya
Keesokan harinya,
"Pak, ini pengajuan renovasi rumah Kebayoran dari vendor kemarin," kata Salman kepada majikan sebelum masuk ke dalam mobil. Majikan membaca pengajuan anggaran renovasi di dalam mobil.
Baru beberapa menit membaca, sang majikan langsung berkomentar,
"Kok mahal sekali ya? Masa hanya merenovasi rumah begitu saja sampai menghabiskan dana lebih dari 200 juta."
"Wah mahal betul ya Bos. Kalau Bos enggak setuju dengan penawaran vendor itu, saya punya teman pemborong, yang kerjaannya bagus, Insya Allah harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari vendor tadi. Kalau bos masih ragu, semua material Bos yang beli, nanti tinggal bayar jasa pengerjaannya saja," jelas Salman.
Benar saja, renovasi rumah lewat pemborong teman Salman hanya memakan dana 60 juta rupiah.
Sang majikan senang karena sopirnya telah membuat efisiensi pengeluaran tidak kurang dari 140 juta rupiah.
Kesenangan majikan itu terus berlanjut dengan mempercayakan Salman agar menjual langsung rumah yang baru direnovasi tadi.
Dia meminta Salman untuk mengiklankan nya di surat kabar ibu kota.
"Berapa harga yang diminta?" tanya petugas biro iklan kepada Salman.
Namun anehnya, Salman justru kesulitan menyebut nominal harga yang akan dicantumkan di iklan itu. Dia lupa.
"Celaka! aku lupa berapa harga yang diminta majikan 2,3 miliar atau 3,2 miliar ya?" gumamnya.
Setelah beberapa lama menimbang dan berdoa. Salman memutuskan,
"Ah, pasti 3,2 miliar. Lebih bagus 3,2 miliar dicantumkan daripada 2,3 miliar. Sebab kalau betul angka yang diminta majikan adalah 3,2 miliar sedangkan yang saya cantumkan 2,3 miliar pasti tekor 900 juta. Siapa yang mau nombokin?" gumam Salman.
Besoknya iklan tayang. Ada 4 perusahaan mengontak Salman tanda berminat.
"Hari ini Bapak ada waktu nggak ke notaris? Alhamdulillah rumah di Kebayoran ada yang berminat," kalimat Salman membuka pembicaraan di dalam mobil.
"Memangnya berapa harga yang kamu tawarkan ke mereka?"
"Saya cuma kasih harga ke mereka seperti yang Bapak minta." jelas Salman.
"Iya, saya tahu, tapi berapa harga yang kamu lepas Man?" tanya sang majikan sekali lagi.
"Mereka saya tawarin harga 3,2 miliar." imbuhnya.
Sang majikan kaget mendengar harga yang ditawarkan anak buahnya. Sang majikan mengulum senyum tanda puas atas dedikasi Salman.
Dari kantor notaris, di dalam mobil sang majikan berkata,
"Nanti sampai di kantor, bilang ke sekretaris saya. Kamu disuruh saya buat paspor. Nggak usah pakai nanya macam-macam, pokoknya kamu bikin paspor Man tegas majikan. Rupanya sang majikan ingin memberi hadiah Salman naik haji. Tidak lupa ia juga memberikan amplop kepada Salman yang isinya uang sebesar 8 juta. Nominal yang sesuai dengan keinginan istri demi membiayai anaknya yang akan melakukan pendaftaran kuliah.
Sosok Salman menjadi contoh bahwa kita harus tetap bersikap baik dengan keadaan yang diberikan Allah.
Harus kita syukuri sambil tetap berharap semoga Allah mengabulkan permohonan kita.
Kalau kita tetap berpikiran positif terhadap keputusan Allah maka tanpa kita minta pun Allah akan memberi karena Allah tahu setiap kebutuhan hamba-Nya.
Download Buletin Rp 2,3 Miliar atau Rp 3,2 Miliar
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com
Comments