Bau Kasturi Selama 4 Hari

Bau Kasturi Selama 4 Hari

Bau Kasturi selama 4 Hari - Masih tentang kesalehan Afnan. Pada saat duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya hadir dalam pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir. Jika tidak, maka dia tidak akan ridha kepadanya, sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaan dari sang paman setelah ia mendesak dengan sangat dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.


Afnan bersiap mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Setiap orang yang melihatnya pun terkagum-kagum dengan kecantikannya.


Baca Juga :

#1 Kado Sutra untuk Ibu Tercinta

#2 Menjadi Mualaf karena Kesalehan Seorang Anak

#3 Bau Kasturi selama 4 Hari

#4 Anak Sholeh yang Membayar Hutang Bapaknya

#5 Nabi Sulaiman dan Anak Sholeh

#6 Jenazah Anak Sholeh yang Berbau Harum


Setelah menghadiri pernikahan pamannya, dengan tidak diduga-duga Afnan terserang kanker. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Namun ia menyembunyikan rasa sakit tersebut dan berkata,


"Ini hanya sakit ringan," 


Sebulan setelah itu dia menjadi pincang. Saat ditanya oleh orang tuanya, dia menjawab,


"Ini hanya sakit ringan. Insya Allah akan segera hilang," 


Ketika dibawa ke rumah sakit. Dokter yang menanganinya mengabarkan bahwa Afnan terserang kanker di kakinya dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambutnya dan alisnya.


Mendengar kabar tersebut orangtua Afnan sangat terkejut. Afnan sendiri justru terlihat gembira dan mengucapkan syukur 


"Alhamdulillah umi, musibah ini hanya menimpaku bukan menimpa agamaku," kata Afnan menghibur ibunya.


Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia. Pamannya meminta untuk menghadirkan gunting guna memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan.


Namun dia menolak dan berkata,


"Aku tidak ingin terhalangi dari pahala berguguran nya setiap helai rambut dari kepalaku."


Selanjutnya Afnan dan keluarganya pergi untuk yang pertama kalinya ke Amerika dengan pesawat terbang. Sesampainya di sana mereka disambut oleh seorang dokter wanita Amerika yang sebelumnya pernah bekerja di Saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa Arab.


Saat Afnan melihat wanita tersebut, dia bertanya kepadanya, 


"Apakah engkau seorang muslimah?"


Wanita itu menjawab,


"Tidak,"


Afnan pun minta wanita tersebut untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar yang kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke salah satu ruangan.


Setelah itu, dokter wanita itu kemudian keluar ruangan dengan penuh linangan air mata. Dia mengatakan kepada orangtua Afnan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di Saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada Islam. Dan di Amerika itu datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk Islam.


Sekembalinya dari Amerika dan setelah kaki Afnan diamputasi. Kanker itu kemudian menyerang paru-parunya.


Di hari-hari terakhir Afnan, suatu kali kerabat datang bermaksud menjenguk Afnan. Ibunya berkata bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika saudara dari jauh itu masuk ke dalam kamar dia terkejut, kemudian menutup pintu. Melihat kejadian itu Ibu Afnan terkejut dan khawatir terjadi apa-apa dengan anaknya.


Seketika dia masuk menghampiri Afnan, saat itu lampu dalam keadaan dimatikan. Sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Afnan melihat ibunya, kemudian tersenyum dan berkata,


"Umi kemarilah, aku mau menceritakan sebuah mimpi yang telah kulihat. Aku melihat diriku sebagai pengantin di hari pernikahanku. Aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Ibu dan seluruh keluargaku, kalian semua berada di sekelilingku. Semuanya berbahagia dengan pernikahanku, kecuali engkau ummi."


Ibunya bertanya,


"Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpi itu?"


"Menurutku, aku akan meninggal dan mereka semua akan melupakanku dan menjalani kehidupan mereka dengan bahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku dan bersedih atas perpisahanku. Umi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu." 


Afnan pun mencium pipi ibunya. Kemudian dia berkata lagi,


"Aku ingin mencium pipimu yang sebelah,"


Kemudian Afnan berbaring kembali diatas ranjangnya dan ia membaca dua kalimat syahadat sebanyak 10 kali sembari menghadap kiblat.


Setelah kejadian itu, kamar tempat dia meninggal, di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kasturi selama 4 hari. Afnan meninggal dalam belaian sang ibu yang teramat menyayanginya.


Bagi siapapun, keindahan adalah disaat terakhir bisa hidup bersama keluarga, bersama orangtua yang dicintainya.


Download Buletin Bau Kasturi Selama 4 Hari


(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)

Comments