Jenazah Anak Sholeh yang Berbau Harum - Kisah kali ini tentang kenikmatan hidup di alam kubur yang dialami oleh anak yang soleh.
Semasa hidupnya, anak bernama Hasan bin Abdullah dikenal sebagai anak yang sholeh.
Setelah berpuluh-puluh tahun ia mati dan dimakamkan, jasadnya masih terlihat utuh dan berbau harum.
Kisah ini terjadi di daerah unaizah, Arab Saudi. Saat itu di tepi batas kota akan dibangun benteng batas wilayah unaizah. Kebetulan lokasi itu dulunya merupakan kuburan warga setempat yang lama tidak dipakai lagi.
#1 Kado Sutra untuk Ibu Tercinta
#2 Menjadi Mualaf karena Kesalehan Seorang Anak
#4 Anak Sholeh yang Membayar Hutang Bapaknya
#5 Nabi Sulaiman dan Anak Sholeh
#6 Jenazah Anak Sholeh yang Berbau Harum
Berdasarkan persetujuan pemimpin setempat, lokasi kuburan itu akhirnya dibongkar. Mulailah para pekerja memindahkan satu-persatu jenazah di kuburan itu ke lokasi lain yang sudah disediakan.
Namun hingga pada giliran makam yang ada di sebelah pojok, penggali kuburan mengalami kesulitan.
Tanah di makam itu
terasa keras untuk digali. Butuh sekitar 1 jam untuk membongkar kuburan tua
itu. Tanahnya lebih keras dari tanah yang lain.
Meskipun demikian, mereka tetap sabar dan ternyata di dalam liang lahat itu terdapat jenazah yang masih utuh meski tampak kering bahkan jenggot jenazah itu masih tampak jelas dan utuh, padahal beberapa kain kafan nya sudah hancur.
“Subhanallah, jenazah siapa ini?” tanya penggali kubur dengan takjub.
“Baunya harum sekali, padahal kuburan ini usianya sudah lama,” ujar yang lain.
Para penggali makam itu juga bingung karena seketika saja aroma harum menyebar ke segala arah. Mereka yakin jika bau harum itu berasal dari jenazah utuh itu.
Salah satu dari mereka kemudian memanggil seorang syekh di desa untuk melihat keanehan itu.
“Subhanallah, biarkan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah di sebelah kanan atau sebelah kiri,” ucap syekh tersebut.
Para pekerja itu menuruti perintah sang syekh. Akhirnya dengan terpaksa mereka mengurangi luas area pembangunan benteng tersebut.
Lalu berusaha mencari informasi tentang “Jenazah, siapakah yang mendapatkan nikmat kubur itu?”
Ia bertanya ke seluruh penduduk desa hingga sampailah ia di sebuah rumah kecil dan tua penghuni rumah itu hanya seorang nenek tua. Ia terbaring di ranjang sambil berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
“Siapa yang membuat Anda mampir di rumah ini?”
“Bukankah masih banyak rumah lain yang lebih bagus untuk kau singgahi?” tanya nenek.
“Aku sedang mencari anggota keluarga dari makam yang jenazahnya utuh itu,” jawab sang syekh.
“Dia adalah Hasan bin Abdullah, dia saudaraku yang meninggal 20 tahun yang lalu,” kata nenek.
Dengan nada sedih mendengar pernyataan itu, syekh lebih mendekat lagi menuju pembaring nenek.
“Maukah engkau
menceritakan apa yang sebenarnya dilakukan saudaramu itu ketika masih hidup?”
tanya syekh.
“Ia adalah seorang ahli ibadah, setiap malam ia selalu bermunajat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,” kata nenek itu dengan suara yang terputus-putus sambil meneteskan air mata karena teringat akan saudaranya.
“Saudaraku itu tidak pernah menolak setiap perintah orang tuaku, ia anak yang berbakti, saudaraku sering menggendong ibuku ke pasar untuk berdagang,” jelas nenek itu lagi.
Syekh itu sangat terkesima dengan amalan yang dilakukan oleh saudara sang nenek.
Ia kemudian berpamitan sambil memberikan beberapa dinar sebagai sedekah. Sesampainya di rumah, syekh itu langsung bersimpuh di kaki ibunya.
Ia menangis memohon maaf
atas semua kesalahan yang tidak begitu memperhatikan ibunya karena terlalu
sibuk bekerja.
Download Buletin Jenazah Anak Sholeh yang Berbau Harum
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)
Comments