Pedagang Nasi yang Dermawan - Sebut saja namanya Syafii. Dia adalah pedagang nasi yang setiap hari berjualan bersama istrinya.
Pada awal 2007, ia menyedekahkan sebagian uangnya sebesar Rp 1.000.000,- untuk korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa timur. Padahal uang tersebut sebenarnya akan digunakan untuk membayar kontrakan rumahnya yang sebentar lagi akan habis masa sewanya. Namun karena keyakinannya bahwa Allah akan membalas setiap kebaikan yang dilakukan hambanya, maka ia tenang saja.
Sembari menunggu balasan dari Allah. Ia tetap berjalan seperti biasa, namun berbeda dengan istrinya.
#1 Pedagang Nasi yang Dermawan
#4 Rezeki Berlimpah di Tanah Suci
#5 Rezeki 2 Miliar di dalam Penjara
#6 Hutang Lunas Secara Misterius
Istrinya justru cemas memikirkan sisa waktu kontrakan yang semakin menipis. Itu artinya dia harus membayar uang kontrakan agar bisa menempati rumahnya lagi.
Satu minggu berlalu, tidak ada jawaban apa-apa terhadap sedekah yang mereka keluarkan.
Dua bulan kemudian istri Syafi'i ini mulai goyah dengan keyakinannya tentang sedekah. Sebab uang Rp 1.000.000,- yang dikeluarkan merupakan cadangan satu-satunya yang mereka miliki. Untuk berbagai keperluan rumah tangganya.
Karena kepanikannya, sang istri pun berinisiatif untuk meminjam uang kepada tetangga. Namun Syafi'i melarangnya, katanya,
"Kalaupun kita diusir dari rumah kontrakan gara-gara sedekah mengapa kita tidak mengadu
kepada Allah Bu?" kata Syafii menghibur sang istri.
Tidak lama berselang, keajaiban sedekah itu pun terjadi.
Pada saat yang tepat, Syafii bersama istrinya ditunjuk oleh sebuah instansi sebagai koordinator catering korban Lumpur Lapindo.
Setiap hari bersama istrinya, ia mendapat pesanan catering yang totalnya mencapai 30 juta rupiah.
Dari situlah Syafii banyak mendapatkan keuntungan, yang ia dapatkan kira-kira 5%. Sehingga kalau dihitung 1 bulan Syafei bisa mengantongi keuntungan Rp 45.000.000,-
Beberapa bulan kemudian Syafii diminta untuk menandatangani kontrak yang lebih besar lagi senilai Rp 20 miliar untuk menyediakan catering.
Bisa dibayangkan bagaimana besarnya keuntungan yang didapat Syafi'i?
Sehingga sebagai rasa syukur atas kemurahan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya. Ia pun memberangkatkan haji seluruh keluarga besarnya ke tanah suci.
Sungguh, Allah Maha Kaya untuk membalas setiap kekurangan dan kelebihan hamba-Nya. Tidak terkira apa yang diberikan tidak masuk akal dengan apa yang terjadi pada keluarga Syafii.
Pintu rezekinya dibuka sedemikian lebar seperti kran air yang terus mengalir.
Hikmah dari kisah ini menunjukkan betapa kesederhanaan itu bisa meraih sesuatu yang lebih, hanya dengan sedekah.
Sedekah yang dikeluarkan berapapun, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menggantinya.
Seperti kita bersedekah segelas air kepada orang yang membutuhkan maka Allah berhak menggantinya sebanyak air laut yang berlimpah.
Air yang mengalir ke mana saja memberi manfaat kepada semua orang.
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com
Comments