Sedekah Seorang Sopir - Alkisah ada seorang sopir yang terpaksa menyedekahkan uangnya dan berharap dengan sedekah tersebut ia bisa mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Harapan dia sebenarnya sederhana, tidak terlalu muluk meminta apa-apa. Ia hanya berharap agar gajinya sebagai supir bisa naik dua kali lipat itu saja.
Dengan harap-harap cemas, ia berusaha untuk memegang nasehat Kyainya yang mengatakan, Allah pasti akan segera mengganti uangnya yang sudah ia sedekahkan. sopir yang patuh terhadap Kyainya itu pun mulai berhitung.
#1 Pedagang Nasi yang Dermawan
#4 Rezeki Berlimpah di Tanah Suci
#5 Rezeki 2 Miliar di dalam Penjara
#6 Hutang Lunas Secara Misterius
Sehari, dua hari, dan seterusnya ternyata balasan Allah tidak kunjung diterima. Begitulah yang ia rasakan. Seakan setiap pergantian hari ia menjadi semakin cemas. Uang Rp 100.000,- yang dikeluarkan memang bernilai besar baginya. Untuk mendapatkan uang sebesar itu harus bekerja keras.
Singkat cerita, seperti biasa ia dipanggil oleh sang majikan. Pada hari yang ditunggu, ia mendapatkan tugas dari bosnya untuk mengantar pergi ke Jawa Tengah. Kata bosnya di Jawa Tengah mereka akan menginap selama beberapa hari. Oleh karena itu, ia diminta untuk pamit terlebih dahulu kepada istri dan anak-anaknya.
Selama perjalanan tidak habis-habisnya bosnya mengajaknya bertamasya dan berbelanja dan setelah sampai di rumah sang majikan memberikan dia sebuah amplop.
"Ini hadiah untuk istri kamu yang kesepian di rumah," begitu kata bosnya.
Ketika amplop itu dibuka, "Subhanallah" jumlahnya Rp 1.500.000,-.
Ternyata meski sedekah dikeluarkan dengan cara terpaksa, Allah pun masih pemurah terhadap kita.
Allah Subhanahu wa Ta'ala tetap membalasnya dengan cara apapun yang dia kehendaki. Tidak ada salahnya seseorang mencoba untuk memaksa diri untuk bersedekah.
Menyadarkan diri, bahwa setiap harta yang kita miliki tidak lain adalah titipan dari Allah. Semua itu akan menjadi milik kita manakala kita sudah menyedekahkannya kepada orang lain, karena dengan bersedekah itulah pahalanya akan mengalir kepada kita dan menjadi milik kita.
(Disadur dari buku Dahsyatnya 14 Amal & Kisah Pengamalnya)
Gambar : pixabay.com
Comments