Barbara Glanz memberikan contoh yang cukup baik mengenai hal ini dan mungkin kita dapat mengambil sedikit pelajaran dari cerita mereka.
#2 Terbantu dan Dilayani dengan Baik
#3 Terapi Penolakan Berakhir Gagal
#5 Rasa Penasaran Berakhir Lega
#6 Pesimis Berakhir Senyum Manis
Barbara
adalah seorang pembicara seminar yang sering membahas konsep pelayanan. Setiap
berbicara pelayanan, ia biasanya memberi nasihat agar setiap tenaga pelayanan
berupaya agar memberikan kesan mendalam ketika berhadapan dengan konsumen.
Suatu
ketika dia diminta untuk membawakan seminar kepada seluruh tenaga pelayanan
sebuah jaringan supermarket yang besar. Seperti biasa, Barbara menekankan bahwa
setiap orang harus meninggalkan kesan pada konsumen. “Berikanlah sesuatu yang
akan membuat mereka merasa spesial. Kenangan indah yang akan membuat mereka
terkesan.”
Sebulan
setelah seminar tersebut, Barbara mendapat telepon dari seorang peserta bernama
Johnny. Johnny bercerita kalau awalnya dia cukup pesimis. Anak muda berumur 19
tahun ini tidak percaya dapat membuat konsumen terkesan karena pekerjaannya
hanya tugas pendukung yang sebenarnya tidak begitu penting. Ia bekerja pada sebuah
toko sebagai seorang bagger.
Bagger
adalah orang yang bertugas memasukkan barang belanjaan konsumen ke dalam
kantong dan kemudian meletakkannya di keranjang belanja. Bila dibutuhkan, ia
mungkin akan membawakan barang-barang belanjaan tersebut sampai dengan
kendaraan konsumen. Selain itu, tidak banyak hal lain yang dia kerjakan.
Namun,
Johnny lalu bercerita kalau dia akhirnya mendapatkan ide. Sebuah ide yang
sederhana. Setiap malam, dia mencari satu kutipan inspiratif atau kata-kata
mutiara. Lalu, dia akan meminta bantuan ayahnya untuk mencetak kata-kata
tersebut dalam potongan-potongan kertas kecil menggunakan komputer dan printer
rumahnya. Johnny memang masih perlu banyak bantuan dari ayahnya karena dia
menderita Down Syndrome.
Johnny
lalu menandatangani setiap potongan kertas dan membawanya ke tempat kerja di
pagi hari. Setiap kali dia selesai memasukkan belanja ke dalam kantong, Johnny
akan memasukkan sebuah potongan kertas – yang disebutnya sebagai “Though for
the day” – ke dalam kantong dan mengucapkan, “Terima kasih telah belanja di
tempat kami.” Barbara pun kagum dengan ide tersebut. Meskipun cukup sederhana,
ide tersebut benar-benar bisa memberikan kenangan indah bagi konsumen.
Beberapa
minggu kemudian, Barbara ditelepon oleh manajer toko tempat Johnny bekerja. Ia
sangat terkejut dengan perubahan yang terjadi di tokonya. Barisan antrean yang
dilayani Johnny jauh lebih panjang ketimbang barisan antrean yang lain. Sang
manajer pernah berusaha mengalihkan konsumen ke barisan lain yang jauh lebih
pendek, tapi mereka bersikukuh untuk tetap menunggu agar dilayani Johnny.
Mereka menginginkan kata-kata kutipan dari Johnny.
Tindakan Johnny ini tidak hanya memengaruhi konsumen tetapi juga rekan kerja di toko itu Para rekannya kini begitu bersemangat untuk memberikan pelayanan yang berkesan bagi tiap konsumen. Tidak membutuhkan waktu lama bagi toko itu untuk menjadi salah satu tempat perbelanjaan favorit di kota tersebut.
Download Buletin Hal Kecil Berdampak Besar
(Disadur dari buku Wow Service is Care)
Comments